Sebetulnya judul "Explore Wonogiri" agak lebay, karena dari 7 tempat tujuan di Wonogiri dan Sukoharjo hanya 3 tempat di Wonogiri yang berhasil kami datangi.
Oh ya, mungkin deskripsi di postingan kali ini agak panjang dikit karena mau kita ceritakan dari awal hingga ke - 3 tempat itu. Setelah menyusun rencana, termasuk destinasi dan rute yang dipakai..
pagi sekitar pukul 08.00 wib kita mulai dengan sarapan Soto di warung Soto Bathok (sekitar Candi Sambisari, Kalasan), penasaran karena sering denger orang cerita So.. kita jadikan tempat bersarapan ria. Lokasi dari Candi Sambisari lurus dikit, 2 Soto pisah dan teman-temannya mengisi perut yang masih kosong. Penilaian, untuk suasana 8,5 mendekati 9 lah.. karena berada di tengah sawah dan kita makan di bale bambu yang in de hoy. Tapi untuk rasa, mohon maaf penilaian kami hanya 5,5.. ditambah dengan porsi nasi yang buanyak, sepertinya kurang tepat untuk hidangan soto.. tapi ini penilaian kami saja , mungkin sebenarnya enak ya cuman lidah kita kurang peka hmm.. Skip..
Rute kami pilih melewati Stasiun Srowot dan seterusnya, karena kalau di lihat di Google Maps kok kayaknya itu rute yang paling dekat. Tapi sepertinya memang bukan jalur yang direkomendasikan, kalau kita buka GPS di jalan raya Jogja - Solo, kita tetap akan di arahkan melewati Solo. So, kita lewatin aja dulu itu Srowot baru buka GPS , kemudian mengikuti petunjuk dari yang maha kuasa, hmm bukan bukan.. maksudnya GPS.
Seperempat perjalanan, mungkin karena masih agak mengantuk dan kondisi perut yg antah berantah (Jangan ditiru) ,sepertinya fokus pandangan dan pikiran agak terganggu.. akibatnya ketika akan mendahului truk di tikungan ,ternyata dari arah depan ada kendaraan lain yang mengakibatkan kita berdua nyungsep di tepi sawah (untung tanah berlumpur).. Sebenarnya jadi agak ragu melanjutkan perjalanan, tapi apa daya.. tekad sudah membulat sebulat tahu bulat lima ratus goreng dadakan.
Mampir di ****maret beli tikus basah, maaf maksudnya tisu basah, minum dll kita bersihkan lumpur - lumpur yang telah menodai kami , dan juga ricek kembali keadaan motor. And... Lanjuuuttt..
Oke, buat temen - temen yang ke suatu lokasi tapi masih buta area, sebaiknya ikutin aja alur GPS dari awal, karena kalau seperti kita yang ngakalin GPS , akhirnya justru ngaco GPSnya , entahlah mungkin dia ngambek.. Yup di awal kita di bawa masuk - masuk ke perkampungan, yang ternyata pas pulang kita jadi tahu kalo tuh kampung sebenernya gak perlu di lewatin , alhasil jadi jauh dan blusukan gitu.. Hmm itu baru awal, ikutin ceritanya .. ntar ada kejadian GPS ngaco lagi.
Sarapan, Soto Bathok |
Telaga Caklet
Awal sampai ke Wonogiri, dari terminalnya itu kita ambil kiri ke arah Selogiri, lagi - lagi GPS membawa kita ke Selogiri yang lain.. Ups untung gak terlalu jauh , cuman beberapa kilo meter gitu lah. Tujuan pertama adalah Telaga Caklet, tempat ini agak sulit di temukan juga.. karena selain gak masuk di GPS , warga sekitar yang kita tanya gak ada yang tahu nih tempat.. cuman akhirnya ada 1 orang yang bilang "coba ke arah sana mas, kayaknya disana ada telaga.." setelah akhirnya muter, ketemu papan petunjuk ke Telaga Caklet. Oh ya, tips buat yang mau kesini,.. cari aja dulu desa Sendang Ijo, Selogiri, Wonogiri. Kalau udah nyampe desa ini baru deh tanya lokasi Telaga Caklet.
FYI, Ini tempat sebenarnya adalah warung Mie Ayam dan Bakso. .Whattt??? hmm slow tetap tenang, yes ini adalah warung bakso dan mie ayam.. lalu sampingnya adalah danau yang kemudian di buatlah itu dermaga untuk sarana mancing (Kalau gak salah, kayaknya bener kok :P ). So, buat kalian yang dateng langsung aja pesen makan trus ntar foto - foto, kalo cuman mau numpang foto bisa tapi bayar Rp.5.000,- Parkir Gratis.Tips kedua kalau kesini, silahkan datang pas musim hujan. Karena bukit di tepi telaga akan tumbuh rumput yang bikin bukit jadi hijau, dan langit yang mungkin tidak terlalu panas menyengat (Tapi sayang pas kita dateng, justru pas banget panas2nya.. alhasil hmm begitulah, foto tidak maksimal tapi udah lumayanlah..) .Lebih bagus di sore hari karena cahaya yang pas dengan background yang seperti itu pasti akan menghasilkan foto yang sipp :D
Cek cek gambarnya..
Gantole 1 / Menara Filter
Selesai dari Telaga Caklet , kita tanya sama orang yang lagi asik motret bendungan Colo... katanya dari situ ke Waduk butuh waktu 30-45 menit. Setelah setting lokasi ke arah Waduk Serbaguna Gajah Mungkur kok perjalanan jadi luamaaa banget gak sampe - sampe, bahkan ada papan petunjuk ke arah Waduk belok kanan tapi di GPS justru disuruh lurus.. Karena kita udah percaya itu GPS kita ngikut aja lurus, udah sampai di daerah Baturetno masuk ke kampung itu GPS mentog ke arah sawah.. hua hua hua ihirr, setelah tanya penduduk , kita ternyata nyasar sekitar 40 km hmmm ngaco banget GPS nya, setelah dongkol mendongkol hati kita putar balik dan matiin GPS, yang selanjutnya kita hanya mengikuti papan petunjuk dan petunjuk penduduk.
Awal masuk memang ada tulisan "Menara Filter" ,tapi orang - orang lebih banyak menyebut Gantole atau lokasi Paralayang. Sebenernya ada 3 lokasi yaitu; Gantole 1, 2 dan 3. Tapi karena kondisi motor kurang fit (apalagi habis jatuh) dan kondisi jalan agak licin karena musim hujan, dan alasan ke-3: Menyeramkan hohohoo.. yup, 70 derajat kondisi jalan membuat kita ngeri-ngeri sedap, apalagi pernah ngalamin rem blong pas turunan waktu di Candi Ijo hehehe jadi kita cukup di Gantole 1 aja, yang ke-2 dan 3 silahkan cari artikel di blog lain dulu wkwk :p
Gantole 1, biaya parkir motor Rp.2.000,- selebihnya gratis karena tidak ada tiket masuk. Tapi ada beberapa warung yang kalau kita ambil makanan dan minuman disuruh bayar.. ya iyalah
Cekidot penampakan..
Waduk Gajah Mungkur
Alkisah pada jaman pemerintahan soeharto, terjadi transmigrasi besar-besaran di wilayah ini. Lalu wilayah yang ditinggalkan warga di tenggelamkan atau di aliri air yang kemudian dijadikan waduk yang luasnya 8800 hektar di 7 kecamatan. Gajah mengartikan penduduk transmigran yang banyak dan Mungkur diartikan perpindahan , sebab itulah dinamakan Waduk Gajah Mungkur.. begitulah cerita seorang teman. Kalau salah maap maap huehee..
Datang ke Wonogiri tidak ke waduk ini rasanya ada yang kurang, makanya walaupun tenaga sudah hampir habis, kita sempatkan datang. Htm tertulis Rp.15.000/orang di gerbang pintu masuk.. tapi kita masuk tidak bayar, alias Free karena di pos penjagaan tidak ada orang wooo kemana orangnya -_-"
Kita sempet pinjem toilet buat buang air juga gak bayar, padahal ada tulisan Rp.1.000,- tapi gak ada orang yang jaga dan gak ada tempat buat masukin uangnya ya udah hehee
Di waduk ini disediakan taman - taman bermain, ada juga namanya Taman Anti Galau tapi kita malah gak ngeliat , mungkin ya karena kita lagi gak galau - galau amatlah ya..
Ada spot asik yaitu beberapa dermaga, hmm daku memang paling suka sama dermaga.. karena dermaga itu seakan melambangkan kesetiaan dan romantisme .. diambil dari mana logikanya ya gak ketemu, wong suka - suka kita aja ;P
Cekidot...
Sekian hunting foto dan jalan - jalan hari ini ..See U Eperibadi :D
0 komentar:
Posting Komentar